Hacktivisme
Hacktivisme adalah suatu kegiatan hacking yang dilakukan
oleh hacker atau cracker dengan alasan tertentu. Hacking adalah tindakan yang
diambil oleh seseorang untuk menyelesaikan suatu masalah. Kegiatan hacking
paling banyak dilakukan pada sistem komputer melalui internet karena dengan
adanya internet semua komputer dapat saling terhubung antara satu dengan yang lainnya.
Ada beberapa alasan seseorang melakukan kegiatan hacking,
antara lain:
1.
Mencari sensasi sendiri, contohnya pada awalnya
seseorang mencari sensasi sendiri, misalnya dengan bermain catur sampai bisa
mengalahkan atau memakan sang raja. Namun seiring berubahnya jaman dan
berkembang teknologi internet, orang tersebut mencari tantangan yang lebih
berat dari sebelumnya untuk mendapatkan sensasi sendiri agar dikenal banyak
orang, misalnya berusaha menyusup sistem keamanan komputer tingkat tinggi.
2.
Melakukan tindakan kejahatan, contohnya seseorang
berusaha masuk kedalam sistem perbankan lalu dia merubah data tabungannya yang
awalnya cuma Rp.10.000.000 kemudian dia menambah dua angka nol menjadi Rp.1.000.000.000,
sehingga dia mendapat keuntungan yang besar.
3.
Melakukan aktivitas teroris, contohnya dengan
melakukan penyerangan pada sistem komputer yang digunakan oleh perusahaan milik
negara, seperti perusahaan listrik, perusahaan pajak, dan lain-lain.
Adapun 2 macam pelaku hacking yang dikenal sekarang, yaitu:
1.
Hacker adalah seseorang yang mampu masuk kedalam
programnya orang lain dan memberitahukan kepada pemilik program, tentang
kekurangan atau kelemahan program
tersebut.
2.
Cracker adalah seseorang yang mampu masuk
kedalam programnya orang lain dan merusak sistem programnya orang tersebut.
Tipe-tipe hacker menurut Prof. Richardus Eko Indrajit,
sebagai berikut:
1.
Black Hats merupakan orang yang mempunyai
kemampuan komputer diatas rata-rata yang melakukan hacking demi keuntungan
pribadi atau mendapatkan imbalan. Contohnya seorang Cracker.
2.
White Hats merupakan orang yang mempunyai
kemampuan komputer diatas rata-rata yang melakukan hacking demi menjaga
keamanan sistem suatu perusahaan. Contohnya sistem analis security.
3.
Gray Hats merupakan orang yang kadang-kadang bertindak
sebagai black hats atau white hats. Contohnya kalau orang lagi mempunyai banyak
uang, dia bertindak sebagai white hats. Sedangkan kalau orang lagi tidak
mempunyai uang, dia bertindak sebagai black hats.
4.
Suicide Hackers merupakan orang yang mempunyai
kemampuan komputer diatas rata-rata yang melakukan hacking dengan tujuan balas
dendam tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi pada dirinya sendiri.
Sedangkan Menurut Onno W. Purbo,
Tipe-tipe hacker ada 4 macam:
1.
The Curious : orang yang melakukan kejahatan hacking
dengan tujuan ingin coba-coba.
2.
The Malicious : orang yang melakukan kejahatan hacking
dengan tujuan criminal, seperti penipuan, teroris, dan lain-lain.
3.
The High-Profile Intrude : orang yang melakukan
hacking dengan tujuan memperoleh popularitas sehingga diketahui banyak orang.
4.
The Competition
: orang yang melakukan kejahatan hacking dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi.
Metodologi yang biasa digunakan
oleh hacker dalam melakukan hacking, yaitu:
1.
Reconnaissance : mencari tahu baik secara aktif
maupun pasif terhadap celah kerawanan.
Contohnya secara aktif si pelaku mencari
tahu tentang perusahaan tersebut dari berbagai sumber, sedangkan kalau secara
pasif si pelaku hanya mengamati kegiatan perusahaan tersebut.
2.
Scanning : mencari jalan masuk yang bisa
dilewati untuk masuk kedalam sistem.
3.
Gaining Access : berusaha untuk mendapatkan hak
access agar bisa masuk sewaktu-waktu jika kita inginkan.
4.
Maintaining Access : si hacker memasukkan
sejumlah kode-kode jahat yang bisa menyebabkan kerusakan pada sistem yang
dimasukki nya.
5.
Covering Tracks : menghapus jejak agar tidak
terbaca oleh orang lain.
SUMBER :
·
E-Book Fenomena Hactivism dan Permasalahannya oleh
Prof. Richardus Eko Indrajit
·
E-Book Mempelajari Cara Hacker Beroperasi dalam
Dunia Internet oleh Prof. Richardus Eko Indrajit